Jakarta – detik.com, Sejak pandemi Covid-19 (2020) hingga masa endemi, kondisi perbankan di Indonesia tetap terjaga dengan baik. Ini dibuktikan pada triwulan-I tahun 2022 dimana penghimpunan dan penyaluran dana masih cukup tinggi, masing-masing 9,95% dan 6,67%.
Sementara permodalan boleh dibilang masih cukup kuat dengan capital adequacy ratio (CAR) yang mencapai 24,80% dengan likuiditas dan risio kredit yang tetap terjaga dengan baik. Hal itu tercermin dari loan to deposit ratio (LDR) sebesar 78,37% dan non performance loan (NPL) sebesar 2,99%.
Setali tiga uang dengan bank umum, BPR-BPRS juga mencatat kinerja yang baik. Pada triwulan I-2022, kinerja BPR-BPRS tetap terjaga. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menilai bahwa industri BPR-BPRS di Indonesia memiliki prospek yang baik.
PERBARINDO Gelar Touring
Heru Kristiyana selaku Kepala Eksekutif Pengawasan Perbankan OJK mengatakan bahwa penghimpunan dan penyaluran dana BPR-BPRS cukup positif dengan DPK 11,40% (yoy) dan kredit atau pembiayaan sebesar 8,25% (yoy). Permodalan juga cukup kuat dengan CAR BPR mencapai 38,17% dan BPRS sebesar 24,09%.
“Likuiditasnya juga kita catat cukup baik dengan cash ratio sebesar 12,96% BPR dan 27,28% bagi BPRS. Risiko kredit tetap terjaga dengan baik dan tercermin dari NPL BPR sebesar 7,44% dan 7,05% bagi BPRS,” kata Heru dalam keterangannya, Jumat (27/5/2022).
Heru menilai bahwa kinerja yang terjaga baik tersebut tidak terlepas dari jerih payah dan upaya dari para bankir dan insan BPR-BPRS yang penuh dedikasi dalam mengelola dan mengembangkan industri BPR dan BPRS di Tanah Air.
“Untuk itu pada Hari BPR-BPRS ini kami memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya bagi pelaku industri BPR-BPRS atas seluruh dedikasi dan kerja kerasnya yang telah dilakukan untuk menjaga dan mengawali industri BPR-BPRS sehingga kita bisa melihat kinerjanya baik dan semakin membaik dari waktu ke waktu serta memberikan layanan yang dibutuhkan bagi masyarakat,” kata Heru.
Source from : https://finance.detik.com/moneter/d-6098382/makin-banyak-orang-yang-pinjam-duit-ke-bpr-bprs-ini-buktinya